17 Sep 2016

Antara Ibadah, Kabut, Dewa dan Wisata

Hayo mana suaranya yang hafal nama-nama candi di Indonesia, angkat tangan ya !

Karena Indonesia dulunya merupakan tempat kerajaan-kerajaan dan pusat penyebaran agama Hindu dan Budha, jadi gausa kaget lagi kalau misal di Indonesia ini Candinya seabrek buanyak banget.
Karena sangking banyaknya,  pasti di setiap tempat ada candi, karena candi memang dijadikan sebagai tempat peribadatan umat Hindu atau Budha.

selesai hujan, pintu masuk candi cetho
Jadi apasih candi cetho ini ?
Candi cetho ini adalah candi yang lokasinya di daerah karanganyar, kawasan Cetho. Jadi ceritanya, candi ini merupakan candi dari kerajaan Majapahit terlihat dari kura-kura raksasa yang di depan mulutnya terdapat relief yang mengambarkan surya majapahit. Udah gitu aja ya infonya *bukan ahli sejarah* 

kura-kura menggambarkan surya majapahit



L A A H
Terus candi cetho ini masi aktif *kayak gunung aja* maksudnya masi aktif disini, ya masi digunakan sebagai tempat pemujaan dan ziarah. Pokoknya sakral abis deh.
Yang menemukan dan merenovasi candi cetho ini namanyan Van de Vlies pada tahun 1842. Pada akhirnya candi ini bukan candi asli-asli banget, maksudnya udah banyak perubahan dan pembaharuan soalnya dulu kan pernah runtuh, terus dibenerin deh.
Beberapa arcanya juga sudah ada yang rusak, misal ada patung didepan gapura, eh kepalanya hilang.


salah satu patung kepalanya yang hilang


Ntah karena memang rusak, atau ada yang sengaja ambil kepalanya *gitukali*
Sekarang komplek candi cetho ada 9 tingkat berundak, disana juga ada Petilasan Ki Ageng Krincingwesi, nah Ki Ageng itu sesepuhnya leluhur masyarakat dusun cetho. Dulunya komplek percandian ini ditemukan reruntuhan batu pada 14 teras/punden bertingkat memanjang dari barat ke timur.


Yang menjadi daya tarik mengunjungi Candi ini adalah awal masuk ke candi yang cukup sakral, karena diwajibkan mengenakan kain sebelum masuk, karena sepengetahuan saya, ada beberapa candi yang masuk tidak perlu menggunakan kain. Awal masuk hamparan pemandangan indah sekali.


Ada beberapa rumah atau tempat ibadah-ibadah kecil, dan dibagian atas terdapat petilasan, dan ini cukup sakral. Yang cukup disayangkan adalah, karena mungkin ini objek wisata kaliyak, jadi masi banyak orang tidak sopan ditempat ini. Harusnya mereka sadar, pentingnya menjaga ucapan,  jangan membuat gaduh atau tertawa terbahak-bahak. Karena ini TEMPAT IBADAH.
Harusnya gitu,,





Seesekali ada pemberitahuan dari petugas candi, bahwa para pengunjung harus tetap menjaga etikanya
Berselfie ria berfoto-foto boleh asal tahu batasannya dan yang terpenting tidak menggangu para peziarah atau yang sedang beribadah.  
Beginilah suasana yang terjadi antara tempat ibadah dan tempat wisata.
Lalu jangan kaget, karena letaknya yang berada di ketinggian yang lumayan, jadi kabut sering-sering datang kemari. 
 


Komplek kawasan candi cetho ini sering diselimuti kabut, karena letaknya yang ada di ketinggian sekitar 1500mdpl.Tapi santai aja sudah bisa dilalui kendaraan kok jadi gak perlu jalan kaki sampe atas.
Semakin keatas kabut semakin pekat, oh iya kalau mau tanjak ke Gunung Lawu kalian juga bisa lewat jalur via candi cetho loh.
Pos perijinan tersedia disebelah kawasan Candi Cetho...


Komplek candi cetho ini terdiri dari Candi Cetho, Candi Kethek dan Pura Dewi Saraswati.
Untuk memasuki Candi Cetho ini dikenakan tariff Rp.7000 per orang dan jangan lupa sumbangan seikhlasnya untuk perawatan kain.
Sedangkan untuk memasuki candi Kethek dan Pura dewi saraswati dikenai biaya Rp.1500
Ingin mencoba ?
Yuk berangkat…
 

14 komentar:

  1. Sama dengan Candi Gedong Songo, Candi Ceto juga dibangun di atas bukit ya Mbak. Ini pasti ada kaitan dengan kepercayaan bahwa semakin tinggi tempat ibadah makan sama Kita kan teman Nirwana. Saya membayangkan Candi Ceto yang sedang berkabut. Pasti pemandangannya mistis banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak betul, mereka meyakini kalau semakin tinggi tempat ibadahnya Dewa-dewa bisa berada diantara mereka. Iya mistis mbak apalagi kalau suasananya pas bukan weekend dan sedang sepi pengunjung.

      Hapus
  2. Nah perjalan yang seperti ini nih yang sangat seru sekali sekaligus juga penuh dengan ilmu dan pengalaman baru, tapi ngomong ngomong itu kenapa kepalanya hilang ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iya setiap perjalanan pasti ada pengalaman dan pelajarannya kang. kepalanya hilang kami kurang tahu mungkin bisa karena sudah rusak.

      Hapus
  3. waktu jaman SD sih apal, hehehe..
    Btw, aku suka jalan2 ke candi, tapi sayang candi Ceyho jauh dari sini, huhuhu.., mudah2an akapan2 bisa jalan2 ke sana ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha hayoo hafalan lagi mbak buat bahan cerita ke anak-anak haha :D.

      Hapus
  4. Eh busyet ... itu kenapa tower bts ada di sebalah candi ????bikin ganggu pemandangan aja

    BalasHapus
  5. Towernya ganggu bangettt ya. Duh, paling suka ke candi2 di pegunungan gini. rasanya adem :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahah parah ganggunya, iya kalo ke candi cetho ini bisa sekalian tanjak ke Lawwuuu

      Hapus
  6. keren ya candi ini .... dari dulu pengen kesini tapi belum kesampean

    BalasHapus
  7. Salah satu tempat wisata favorit saya nih hehehe

    BalasHapus

Terima Kasih Pembaca Mesra Berkelana

Tinggalkan komentarmu dan kita makin saling akrab ~