14 Des 2016

Garebeg Maulud Yogyakarta, Ketika Istana, Agama, dan Budaya Membentuk Harmoni

Seminggu sebelum acara Garebeg dimulai, kami berdua akhirnya memutuskan untuk menonton serangkaian acara adat budayanya Yogyakarta. Tentu sebagian orang sudah paham, kalau Garebeg ini identik dengan perebutan gunungan. Konon kata banyak orang, barang siapa yang bisa mendapatkan gunungan dari Gerebeg Maulud ini maka hidupnya akan penuh dengan keberkahan.
Pagi itu sekitar pukul 10, kami sudah bergegas menuju keraton. Karena edisi Long Weekend, maka bersiaplah menghadapi lautan manusia, macet dan ramai yang tidak ada hentinya.
Nb. Jadi bagi yang gak suka keramaian, jangan kesini ya ! Serius pasti langsung pulang Hahah
Kami berdua menuju ke keraton, sekaligus bertemu dengan Mas Hanif insan wisata, setelah selesai berbincang di warung makan. Akhirnya kami bertiga jalan mencari spot untuk mengambil gambar.
Pandangan kami bertiga tertuju pada mobil tanki air. Akhirnya kami bertiga naik ke mobil tersebut. Waktu itu saya betul-betul merasakan bahagia yang tidak terkira, meski penuh sesak tapi akhirnya bisa melihat dengan jelas dari atas mobil. 
 
Suasana di Keraton saat Garebeg Maulud

Suasana Garebeg Maulud
Selang beberapa menit, akhirnya semua orang yang berada diatas mobil tanki air disuruh turun oleh aparat keamanan. Yah sedih deh..
Kemudian saya turun, dan yasudah penuh sesak lagi. Saya dibarisan nomor 2 dari depan. Jun dan Mas Hanif berada di barisan pertama. 

Pengaman acara Garebeg Maulud

Pengaman acara Garebeg Maulud
Menunggu cukup lama, rasanya tidak sabar dan penasaran. Tapi ya tetep harus dibuat bahagia. Lebih-lebih keadaan lambung sudah meronta alias lapar.
Setelah menunggu sekitar 40-50 menit, akhirnya para prajurit dari dalam keluar dengan kostum yang beraneka macam. 

Para prajurit keluar

Yang pertama keluar dengan kostum merah putih dengan topi runcingnya, pemimpin dibagian depan membawa bendera resmi Nagari Ngayogyakarta Hardinigrat. Bendera ini jarang sekali dikeluarkan kecuali di acara khusus semacam Garebeg Maulud. Sedangkan pasukan lainnya membawa beberapa senjata, seperti senapan panjang, tombak.

Para prajurit

Para prajurit

Para prajurit membawa tombak runcing
Selanjutnya disusul dengan pasukan prajurit berbaju putih dengan garis-garis merah dan menggunakan topi berwarna hitam. Seperti biasa dibagian depan terdapat pemimpin membawa bendera resmi, dan para pasukan lainnya membawa alat musik sambil dimainkan.

Garebeg Maulud, Para prajurit berbaju putih

Garebeg Maulud, Para prajurit berbaju putih

Garebeg Maulud, Para prajurit berbaju putih

Garebeg Maulud, Para prajurit berbaju putih
Selanjutnya ada prajurit menggunakan kostum berwarna abu-abu dan merah, beserta celana putihnya dan topi hitam lengkap membawa senapan. Disusul dengan pasukan yang sama sambil memainkan alat musiknya.

Garebeg Maulud, Para prajurit berbaju garis abu-abu

Garebeg Maulud, Para prajurit berbaju garis abu-abu

Garebeg Maulud, Para prajurit berbaju garis abu-abu
Selanjutnya sekawanan dari Kebun Binatang Gembiraloka pun turut meramaikan acara Garebeg Maulud. Ada gajah, dan kuda-kuda lainnya yang sudah cantik dan diberi aneka hiasan di badan mereka.

Gajah dari Kebun Binatang Gembiraloka turut meramaikan

Gajah ikut Garebeg Maulud

Kuda Cantik siap ikut Garebeg Maulud
Lalu lanjut, abdi dalem menggunakan blankon hitam, membawa tombak dan menggunakan baju berwarna putih dan jarik batiknya. Dan prajurit berbaju serba merah.

Garebeg Maulud dan sesepuhan 

Garebeg Maulud dan Sesepuhan

Garebeg Maulud, Para prajurit berbaju serba merah
Makin kesini makin ramai acaranya. Meskipun panas makin menjadi-jadi tetap saja antusias penonton gak kalah seru dengan supporter sepak bolah loh.
Tembakan kearah langit pun dilakukan, untuk menyambut gunungan yang akan dibawa ke Masjid Gede Kauman, dan Paku Alaman.

Gunungan di acara Garebeg Maulud

Gunungan yang siap dibawa ke Masjid Gede Kauman untuk didoakan
Ada 4 Gunungan yang disediakan, yaitu Gunungan Lanang, Gunungan Wadon dan Gunungan Gepak dan Pawohan. 1 diantaranya dibawa ke Paku Alaman. Sisanya dibawa ke Masjid Gede Kauman untuk didoakan dan dibagikan.

Gunungan di gotong oleh beberapa prajurit

Gunungan lainnya
Gunungan ini berisi dari hasil bumi. Yang saya lihat dibagian atas sendiri ada tumpukan telur-telur, daging ayam, dan sayur-sayuran beserta jajanan lainnya.
Gunungan ini melambangkan bahwa raja mengayomi rakyatnya dan memberikan kemakmuran bagi rakyatnya.

Gunungan di Garebeg Maulud 12 Desember 2016
Sejatinya banyak sekali makna yang terkandung dalam pelaksanaan Garebeg ini, bukan sekedar perayaan peringatan kelahiran Nabi Muhammad saja. Melainkan terkandung juga makna seorang raja yang berbagi hasil bumi untuk memakmurkan rakyatnya.

Yogyakarta, 12 Desember 2016

34 komentar:

  1. Acara nya setiap tahun ya di jogya. Ah pada ketemu lagi kalian ya di jogya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah iya sempat ketemu sama Mas Hanif, mas sitam, mas salman dan mbak aqied. Iya acaranya setiap tahun waktu Maulud Nabi. Yuk mas kemari tahun depan :)

      Hapus
  2. aku suka lihat acara kebudayaan macam gini. apalagi lihat para abdi dalem/prajurit menggunakan baju prajurit kebesaran mereka. prajuritnya bnyak yang sudah sepuh yaa..hehhee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha saya juga suka mas. Betul-betul menikmati kemarin nnton Garebeg walau harus menahan lapar dan panas sesak Haha.

      Hapus
  3. desek-desekan nya itu lho XD
    kalo saya mah pasti melipir :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah bukan desak lagi. Kalau gak kuat bisa saja pingsan mas.

      Kemarin itu ada beberapa abdi dalem yang pingsan.
      Mungkin karena suhu yang panas dan belom sarapan 😂🔨

      Hapus
  4. Hahahaha diusir sama yang pakai seragam hitam kah? Aku pernah punya pengalaman kurang menyenangkan dengan oknum tersebut di area jalan malioboro :-(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha pokok di usir sama pengaman keraton 😂. Sudah bersusah payah naik tanki dan bahagia.
      Eh suruh turun 😂🔨

      Hapus
  5. itu pas pembagiannya kaya orang mau tawuran yaa kak... rame banget...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah kayak tawuran tapi menyenangkan dan dapat berkah haha walau harus berpanas ria.

      Hapus
  6. Foto2nya ciamik banget
    Dan baru tau di grebek gitu ada pawai gajahnya juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kamipun juga baru tahu kalau sekawan gajah dan kuda-kuda dari Gembiraloka turut meramaikan mbak :D

      Hapus
  7. nice blog....

    by www.mydaypack.com

    BalasHapus
  8. Wih... seru banget tuh.
    Mana ramai banget lagi.

    BalasHapus
  9. bisa mas tiap tahun penuh sesak..dulu udah standby datang jam 6 foto di dalam halaman depan, dapat bangku :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akkk apalah aku yang selalu molor. Dateng jam 9 pagi itu aja udah pejuang sekali kak Hahah

      Hapus
  10. Aku dulu hampir tiap tahun nonton grebeg. Tapi baru ngeh kalo blum pernah nulis ini di blog.

    BalasHapus
  11. gilak. aku menyesal misah. kirain aku bakal dapat stok foto yng banyak. tapi nyatanya, aku malah berada jauh ratusan meter dari bregodo prajurit kraton. kecewa aku. g jadi nulis ttg grebeg deh. g dapat foto cakep. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahhaha kamu harus sabar mas.

      Dan ngintilin kita aja waktu itu.

      Tp gpp jangan nyesel ya Garebeg tahun depan nonton lagik

      Wkwkw jangan kapok mas.

      Hapus
  12. Pengen kesana pas hari H nya tapi selalu saja tidak bisa. Seru banget tuh bisa merasakan perpaduan antara budaya agama juga istana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga lain kali dapat kesempatan nonton :D. Ini serius menyenangkan

      Hapus
  13. Aku blm pernah liat yang beginian, mau ke jogjaaaaaa ihik ihik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha semoga bang cum kuat.

      Ini bejubel dan panasnya loh gak manja Wkwkw

      Hapus
  14. Seumur-umur aku malah belum pernah datang ke acara ginian :D

    BalasHapus
  15. desek desakannya seruuu .... meriah banget acaranya.
    suka lihat prajurit keratonnya .. kerennn

    BalasHapus
  16. serem amat para pengaman garebek mauludnya Mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iy mas, demi keamanan dan kehidmatan prosesinya.

      Hapus

Terima Kasih Pembaca Mesra Berkelana

Tinggalkan komentarmu dan kita makin saling akrab ~