3 Mei 2017

Belajar Memerah Susu Sapi di Desa Pujon Kidul

Siang itu saya dan tim #EksplorDeswitaMalang berangkat menuju tempat pemerahan susu sapi di Desa Wisata Pujon Kidul.

Kandang Sapi Perah di Desa Wisata Pujon Kidul

Seperti biasa sebelum diperah, sapi-sapi tersebut dimandikan terlebih dahulu agar bersih, lalu diberi makanan agar sapi fokus pada makanan dan tidak terasa apabila susunya sedang diperah. * Ingat ya makanannya rumput + konsentrat ( konsentrat ini berupa vitamin untuk sapi, sekaligus dicampur dengan wafer ) * sapi aja makan wafer


Sapi sedang makan

Seluruh warga Desa Wisata Pujon Kidul memiliki sapi, sehingga dapat dipastikan setiap harinya mereka memerah susu dari sapi-sapinya. Ada yang memerah sejak jam 1 pagi, karena sapi yang dimiliki cukup banyak. Uniknya Desa Pujon Kidul ini merupakan peternak susu terbesar, dan susunya telah dikirim ke berbagai tempat. 


Sudah ada beberapa ember dan siap di perah
Saya sempat mengunjungi tempat pembuatan olahan hasil susu sekaligus melihat cara memerah susu sapi dari dekat. Selanjutnya saya mengamati bapak yang bersiap-siap untuk memerah sapinya. 




Cara Memerah Susu Sapi  :

Awal mula tangan harus dalam keadaan bersih, lalu cuci tangan dan jangan lupa celupkan tangan pada gelas yang telah berisi minyak, agar tangan agak licin sehingga saat memerah susu, sapi tidak merasa kesakitan karena tangan kita dalam keadaan licin.

Setelah melihat bapak memerah susu, saya akhirnya ingin mencoba. Awal Mas Hanif (insanwisata.com) dulu yang mencoba memerah susu sapi, saya lihat-lihat sepertinya mudah tinggal tarik saja. 
 
Kalo kata bapaknya memerahnya pake hati ya, jangan kasar asal tarik

Setelah itu giliran saya, yang mencoba memerah susu sapi. Awal mula saya mencuci tangan, lalu mencelupkan ke dalam minyak, setelah itu saya siap memerah. Dan yang terjadi adalah memerah sapi ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan haha

 
Tarik pelan-pelan pakai hati

Sesekali saya menarik puting sapi, namun susupun tidak keluar. Lalu saya tarik lagi pelan-pelan, keluar namun hanya sedikit. Lalu saya mencoba lagi sambil tarik nafas dan rileks pakai hati dan berujung kepala saya kena sikut ekor sapi.

Dan ujung-ujungnya saya menyerah Hahah

Tapi itu bukan masalah, hal terpenting adalah saya sudah mencoba memerah susu sapi, walau yang keluar sangat sedikit. * Hiks
Oiya saya sempat mencoba susu sapi hasil perahan yang diletakkan di dalam gelas.  
Saya sempat bertanya sebelum minum susu, " Pak ini gak masalah ya kalau diminum  tanpa direbus " ? 
Si bapak menjawab " Wah justru ini yang kandungan vitaminya tinggi dan lebih sehat karena belum direbus dan murni " 

Saya mencoba minum susu sapi hasil perah tanpa di rebus
Akhirnya saya minum, ternyata rasanya enak, full cream sekali dan tentunya hangat.  ( Kok bisa ya hangat ? ada yang tahu ? )
Setelah mencoba memerah susu sapi, saya dilihatkan produk-produk hasil olahan dari susu sapi. Ada yang berupa stik, youghrut dan susu. Saya sempat mencoba stik rasa wortel dan original. Rasanya gurih dan enak, tidak terlalu asin. #CamilanSehat

Stik susu camilan bergizi, menurut saya paling enak rasa wortel.
Selanjutnya saya berangkat menuju tempat penampungan susu di Koperasi. Singkat cerita koperasi ini sudah ada sejak tahun 2002. Jadi, susu hasil dari ternak warga Pujon Kidul ini dikumpulkan menjadi satu di Koperasi ini, lalu setiap 15 hari sekali akan pihak koperasi akan memberi uang kepada peternak sapi.



Koperasi ini buka 2x, di waktu pagi pukul 5-6 Wib dan waktu sore jam 15 - 16 Wib. Awal mulanya susu dibawa ke tempat pengecekan kualitas susu, nah disini susu dicek apakah kualitas susunya bagus atau tidak. Nah jika susu diberi air maka kualitasnya akan kelihatan. 

Tempat mengecek kadar susu
Susu diambil sedikit lalu dicek kandungannya
Hal ini dilakukan agar menghindari peternak yang curang (misal susunya di beri tambahan air )

Apabila susu kualitasnya baik maka akan bernilai positif. Jadi, pada tahap ini setiap warga tidak akan bisa curang ya. Kalau susunya di oplos dengan air akan ketahuan. Tahap selanjutnya susu akan ditimbang, untuk mengetahui kira-kira berapa liter yang sudah disetorkan.

Untuk mengetahui kualitas Susu baik atau tidak, dilihat dari kandungan Fatnya. Apabila Fatnya lebih dari 400 ( misal: 470) , maka susu tersebut masuk kategori susu dengan kualitas terbaik. 

Susu ditimbang agar tahu berapa liter yang telah disetorkan
Setelah itu petugas yang bagian menimbang akan melaporkan berat susu ke petugas yang mencatat, agar hasil berapa liternya yang telah dibawa oleh peternak dicatat. Setelah itu peternak susu akan memberikan buku catatan, nah dalam buku catatan ini akan tampak berapa liter perhari yang disetorkan ke Koperasi. 

Hasil susu yang disetorkan setiap harinya dicatat

Adek Herlina setelah memberikan buku kepada petugas

Tampak setiap harinya berapa liter yang disetorkan
Namanya Herlina kelas 6 sd, dia ikut membantu orang tuanya menyetorkan susu ke koprasi
Apabila kandungan susu sangat baik maka akan dihargai sekitar Rp.5.700 per-liter, sedangkan apabila kandungan susu sedang maka akan dihargai sekitar Rp.5.300 per-liter.


Setelah itu saatnya mencuci tabung-tabung susu
Bilas hingga bersih
Setelah hasilnya ditulis kedalam buku koperasi, selanjutnya waktunya mencuci tabung bekas susu tersebut hingga bersih, dan selesai.

Menurut saya wisata edukasi susu ini sangatlah menarik, saya jadi tahu kandungan susu yang baik itu seperti apa. Dan yang lebih penting lagi susu mentah itu ternyata tidak berbahaya, hal terpenting proses memerahnya baik, benar dan tempatnya bersih.

*Serangkaian kegiatan ini merupakan dokumentasi dari Kegiatan Travel Blogger untuk Desa Wisata Pujon Kidul.

Note :
Serangkaian kegiatan ini bisa kalian coba dengan langsung menghubungi
Desa Wisata Pujon Kidul
Alamat : Desa Pujon Kidul, Pujon, Pandesari, Malang, Jawa Timur
Contac Person : 081232581056 ( Pak Udi)

34 komentar:

  1. Wah Pujon kayaknya dari dulu terkenal sama hasil susunya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pujon emang susunya luar biasaaahh :) sehat kalo hidup disana

      Hapus
  2. Wah harga susu nya 5.700 kalau kadar nya bagus. Sangat murah ya Mbak.. Asyik banget y kalau tahu caranya memeras susu langsung di perternakan nya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asik mas, belajarnya ini menyenangkan. Jadi tahu susu kualitas baik seperti apa

      Hapus
  3. Susu sapi...favoritku apalagi yang masih segar, jadi pingin kesana...pingin juga punya peternakan hikz..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kayaknya punya peternakan sapi enak yo mas. Dapat daging, dapat pupuk, dapat susu plus plus deh

      Hapus
  4. Itu mungkin sapinya mbatin: merah susu aja becus, sakit tau *plak wkwkwkwk
    Weh malah baru tau kao pujon ini juga salah satu penghasil susu, mbak Lid.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwk iya mas batin apalagi aku yang meres wkwkw.

      Iya susu terbesarr

      Hapus
  5. Seruuu bangett mbak ya belajar memerah susu. Apalagi habis itu langsung diminum 😁 fresh from the oven. . Wkkww

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak seru sekaligus belajar mengenal koperasi susu dr dekat

      Hapus
  6. Inget memerahnya pake hati, nggak pake tangan *eh
    Enak nggak rasanya? Aku kemarin nggak jadi nyicip :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inget ya pake hati perasaan , jiwa hahaha
      Enak mas kayak susu merek danc*** full cream abis dan anget

      Hapus
  7. Eh, serius ada tambahan wafernya? Kukira dedak atau bekatul yang dilembutin. Duh, susunya, bikin kangen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya wafer selamat mas Hahah aku juga baru tahu

      Hapus
  8. Sapine ternoda, terjamah banyak tangan....awkakwaw

    BalasHapus
  9. meskipun sering lewat Pujon kalau perjanalanan ke Malang namun belum pernah nyobain lokasi perah susu sapi ini, ... heeee
    tapi lain kali nyobain ahhh, kayaknya seruu juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kalau kemari enak sambil bawa anak, yg paling suka ada edukasi mengenai susu.

      Ternya untuk mendapatkan susu kualitas terbaik, harus melalui beberapa tahapan dulu :)

      Hapus
  10. sukaa lihat sapi.. tapi kalau harus merahnyaa....
    saya minum susu sapinya aja deh..
    hehehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah iya memang meminum lebih gampang drpd memerahnya

      Hapus
  11. Itu kok nggak di sensor susu sapinya? *Nyindir KPI, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah kalau di sensor juga repot :( padahal itu susunya kesukaan banyak umat

      Hapus
  12. Seru juga ya kak punya pengalaman seperti itu...pengen coba sesekali memerah dengan hati hehehhe....rasane lbh gurih biasanya kalo langsung diminum...tp ttp mikir" kalo mengkonsumsinya tanpa dipasteurisasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah iya seru ternyata memerah tak semudah meminumnya.

      Saya juga agak gimana gt, tapi si bapak bilang kalau cr ngambilnya bener dijamin aman aja :)

      Hapus
  13. Tinggal tarik gimana -_- susah yaa.
    Itu karena pakai minyak jadi licin. dan aku kayanya terlalu keras merahnya. Hhaa. tapi enak sih. bener2 belajar.

    Nah, pas di koperasi, sempet wawancara juga. Tapi aku g dengar nama2 istilah kaya Fat - Fat. Dan nyari2 di internet tentang pujon kidul susu sapi perah juga sedikit sekali. Susah. Akhirnya, g tak tulis deh. Haha. ringsek banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah iya bener2 belajar wkwk memerah tak semudah meminumnya.

      Haha aku ingat dikit2, di sana ada papan gt isinya angka2 ttg fat, nah bapaknha jelasin begitu :)

      Hapus
  14. Haa baru tau sama kaya sapi suka maem wafer :p

    Nah deswita yang punya "edukasi" kaya gini menarik. Pengunjungnya bukan hanya ingin mendapatkan hawa tenang khas perdesaan dan seneng-seneng tapi dapat pengetahuan baru. Termasuk dari habis baca ini nih jadi nambah dikit-dikit pengetahuannya tentang persusu sapian.

    Pingin juga nyicip fresh dari sapinya yang masih anget tanpa direbus :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha bole bole kapan2 ayo nyoba mbak :D

      Emang enak ya kalo pergi sambil brlajar gini, senengnya dapet, edukasinya juga dapet

      Hapus
  15. tuh kan susah merah susunya. Tapi udah tahu triknya ya sekarang Mol.

    BalasHapus
  16. Pujon keren wkwkwk mereka penghasil susu terbanyak di Jawa timur sebanyak kurang lebih 90 Ton (90.000 liter) yang ditampung di Koperasi Susu SAE Pujon hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya keren, syukurnya ada koperasinya gitu jadi semua susu ketampung jadi satu.

      Hapus
  17. Harus bayar kah ka kalo mau melihat proses pemerahan susu sapi??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo maaf baru balas. Enggak kak, langsung aja lihat. tinggal minta ijin dg yg punya kandang yaa

      Hapus

Terima Kasih Pembaca Mesra Berkelana

Tinggalkan komentarmu dan kita makin saling akrab ~