4 Jan 2020

Seminggu Keliling Pulau Bawean (Part II)

Hari Keempat
Hari keempat ini aku berencana untuk pergi ke Gili Noko. Gili Noko merupakan sebuah pulau kecil yang tidak berpenghuni. Untuk menuju ke sana, aku harus menyewa satu kapal kecil, satu kapal kecil ini bisa menampung hingga 10 orang. 1 kapal ini sekali jalan dan pulang pergi dikenai tarif sebesar 300.000. Nantinya aku harus buat janji dulu mau dijemput jam berapa untuk kembali dari Gili Noko menuju Pulau Bawean. 

Gili Noko

Sungguh, saat kapal mulai berjalan rasanya senang sekali. Apalagi lihat lautan yang luas dan bersih lautnya. Dari Pulau Bawean ke Gili Noko, aku butuh waktu sekitar 20 menitan. Saat kapal mulai merapat ke dermaga, rasanya hati makin seneng. Lautnya birunya cantik dengan hamparan pasir yang putih. Langsung lah aku pake baju renang dan main ke laut haha. Gak peduli mau gosong atau kepanasan yang jelas seru sekali. 

Gili Noko

Gili Noko

Di dekat Gili Noko ini juga ada satu pulau yang agak besar, namanya Gili Timur. Pulau ini juga berpenghuni, namun saat itu aku belum berkesempatan untuk berkunjung ke sana. 

Selepas bermain dan berlama-lama di Gili Noko, akhirnya pukul 3 sore kami kembali ke Pulau Bawean. Setiap malam di Pulau Bawean ini aku habiskan untuk bakar-bakar ikan, gak ada bosannya makan ikan setiap hari.



Hari Kelima
Waktu sore hari aku memutuskan untuk pergi ke Pulau Cina. Pulau Cina ini letaknya ada di depan persis Kampung Nyior-Nyior. Kira-kira pukul 3 sore, aku, Jun, Agik, Sidan dan Omnya Jun pergi ke Pulau Cina. Karena air telah surut akhirnya kami hanya berjalan kaki saja. 

Batu-batuan di Pulau Cina

Menurutku butuh tenaga extra untuk keliling Pulau Cina ini. Disamping medannya yang berbatu dan licin. Kakinya harus menapak yang kuat, kalau enggak ya terpeleset haha. Beberapa kali aku sudah terpeleset, kadangpun aku tertawa sendiri kalau sudah terpeleset. 


Awalnya aku dan teman lainnya berniat untuk melihat matahari tenggalam. Karena waktu sudah mepet, aku pun harus jalan cepat karena ternyata Pulau Cina ini luas juga. Butuh waktu sekitar 4 jam untuk keliling Pulau Cina. Padahal ini hanya keliling di pinggirannya lho, gak masuk ke dalam pulaunya. 
 
Pecahan keramik yang ditemukan di Pulau Cina

Konon menurut cerita, Pulau Cina ini dijuluki sebagai Pulau Cina karena ada pelaut yang terdampar dulunya di pulau ini. Singkat cerita ditemukanlah bekas-bekas pecahan piring atau gelas yang ada tulisan Mandarinnya. Sejak saat itulah pulau tersebut dijuluki sebagai Pulau Cina. 



Pulau Cina ini juga rekomended banget buat yang ingin merasakan snorkeling lho. Karena jujur coralnya bagus. Aku waktu itu cuma bisa lihat dari atas perahu dan belum berkesempatan untuk berenang xixi. 

Hari Keenam
Hari Keenam ini aku habiskan hanya di rumah saja dan melihat sunset dari warung. Kira-kira pukul 3 sore, aku berangkat menuju warungnya dan makan mie di warung pinggiran. Aku di sini sampai dengan matahari tenggelam. Banyak kapal-kapal juga sedang berhenti sejenak. 



Oiya sebelum-sebelumnya aku sudah keliling Pulau Bawean ini menggunakan sepeda motor. Mataku disuguhi beragam keindahan mulai dari laut, bukit, sawah-sawah dan pepohonan yang rindang, 

Selain bersantai, aku pun juga membantu tante dan mamanya Jun untuk membuat beberapa oleh-oleh khas Bawean. Semisal bikin pentol, bikin kue bolu, bikin petis, bikin ikan asin dan makanan lainnya. Karena keesokan harinya aku harus kembali ke Pulau Jawa. 

2 komentar:

  1. Itu Gili Noko kenapa cakep banget yak. Cemplungable banget sepertinya. Gak beda sama Indonesia Timur deh pantainya.

    BalasHapus

Terima Kasih Pembaca Mesra Berkelana

Tinggalkan komentarmu dan kita makin saling akrab ~