21 Des 2022

Netizen Gathering Wadah Saring Ide Kreatif dan Kenalkan Kinerja MPR RI

Beberapa belakangan ini media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, siapa yang sangka bahwa kehidupan sosial di era kini sangat dekat sekali bahkan ada beberapa orang bisa menghabiskan setengah harinya untuk sosial media misal bagi orang-orang yang memang bekerjanya di dunia digital.

Belum lagi dengan keadaan pandemic yang memaksa kita semua untuk terus belajar dan memahami cara kerja dunia digital. Bagi yang terbiasa dengan bertatap muka, pandemic mengajarkan kita untuk harus bisa menggunakan zoom atau virtual meeting dengan tujuan agar tetap terhubung dan bisa bekerja satu sama lain. Jika ingin mengetahui segala sesuatu, kita tinggal menggunakan Google untuk menemukan apa yang sedang ingin kita ketahui termasuk informasi yang ringan-ringan hingga kinerja pemerintah. 





Di era kini, untuk mengetahui kinerja dari pemerintahan sangatlah mudah. Banyak platform media yang bisa diakses dengan mudah seperti melalui Google, Twitter, Youtube dan Instagram. 

Kemarin pada tanggal 17 Desember 2022, saya berjumpa dengan Ibu Siti Fauziah S.E., MM selaku Plt Deputi Administrasi sekaligus Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi. Dalam sesi netizen gathering, beliau menginformasikan beberapa hal terkait dengan kinerja MPR RI dalam Media Sosial sekaligus ingin mendapatkan beberapa masukan terkait dengan sosial media MPR RI. 

Selain itu, saya juga berjumpa dengan narasumber kedua yakni Bapak Muhammad Jaya S.IP, M.Si selaku Plt Kepala Biro Sumberdaya Manusia. Beliau menyampaikan beberapa pesan dan mengharapkan adanya ide-ide serta inovasi untuk konten media sosial di Instagram MPR RI. 

Awal sesi saya cukup pusing karena mendengar banyak sekali kritik dan saran sekaligus bisa dibilang uneg-uneg pada MPR. Namun saya tegaskan bahwa hal-hal seperti ini nanti akan bisa diatasi secara perlahan-lahan, yang saya tahu MPR mulai berbenah perlahan dan lebih baik dari hari kemarin. 

Agar menjadi semakin lebih baik, tentu peran pergerakan sosial media khususnya di Instagram perlu untuk diperbaiki. Beberapa hal kiranya yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut: 

Konten Fresh dan Tidak Kaku 
Menurut saya era kini sangat beda dengan dulu. Dulu pemerintah dianggap sebagai lembaga yang kaku dan sulit dijangkau oleh kaum kawula muda. Apa yang disampaikan oleh pihak pemerintah dianggap sebagai hal yang menakutkan dan tidak dekat dengan rakyat. Tapi kini berbeda, konten-konten fresh yang menyenangkan menurut saya penting untuk ditampilkan. Tidak perlu berbelit-belit dalam menyampaikan pesan, cukup singkat padat dan jelas. Sehingga seseorang yang membaca tidak perlu butuh waktu yang lama. 

Buat Kuis Mudah dan Menyenangkan 
Kuis didesain semenarik mungkin, misal tebak kata. Buatlah kuis yang mudah dan menyenangkan sehingga semua orang bisa ikut untuk meramaikan kuis tersebut. Jangan lupa beri hadiah, tidak perlu yang mahal namun berkesan misal botol dengan logo MPR atau tote bag lipat. 

Sesekali Bikin Pantun Pantun 
menurut saya mampu mencairkan suasana dan menggelitik pembaca di sosial media. 

Komentar yang Menyenangkan 
Saya memahami bahwa konten di MPR RI seringkali banyak menuai hujatan. Namun menurut saya, ada berbagai cara untuk merespon hujatan netizen salah satunya dengan cara komentar yang menyenangkan. Sudah banyak di era kini beberapa akun mencoba merespon dengan cara yang menyenangkan. 

Dengan cara yang menyenangkan tersebut para pembaca diharapkan dapat terhibur dan ingat denga napa yang disampaikan oleh MPR. Dengan begitu MPR bisa dianggap menjadi lembaga yang dekat dengan rakyat dan tidak cenderung kaku. 

Bagi saya mengelola media sosial memang banyak tantangannya dan harus peka maupun adaptif dalam berbagai kondisi dan situasi. Hal paling terpenting adalah tetap siapkan timeline konten dengan tujuan untuk memberi kemudahan di hari-hari berikutnya dalam mengelola akun sosial media. Semoga dengan beberapa ide-ide di atas bisa menambah inovasi dan akun Instagram MPR bisa menjadi lebih baik lagi.

12 Des 2022

Kayoman: Kedai Kopi yang Membumi di Tengah Kawasan Industri

Setiap kali saya merantau atau berkelana, saat saya mengatakan berasal dari Gresik, lawan bicara saya langsung menjawab "oh semen ya?". Setiap kali saya mengatakan berasal dari Gresik, orang akan langsung terbayang sebuah kota industri. Tidak heran, karena di Gresik ada dua perusahaan BUMN yang cukup besar dan terkenal, yaitu PT. Semen Gresik (Semen Indonesia Group) dan PT. Petrokimia Gresik (Pupuk Indonesia). Itu hanya yang paling besar, beum lagi yang kecil, anak perusahaan, dan juga perusahaan swasta. Saking banyaknya perusahaan di Gresik, bahkan ada kawasan industrinya.


Tapi ada yang menarik di dalam kawasan industri Gresik, baru-baru ini ada kedai kopi yang dibangun di tengah-tengah kawasan. Uniknya kedai kopi ini memiliki tema kayu, karena semua kursi dan hampir seluruh bangunannya terbuat dari kayu. Tidak hanya bangunannya yang terbuat dari kayu, bahkan di tengah-tengah kedai kopinya juga banyak pohon. Tentu saja nuansa membumi seperti itu sangat kontras dengan suasana di sekitarnya yang panas, bau polusi, dan penuh dengan beton.


Keunikan itulah yang membuat saya penasaran untuk mengunjungi kedai kopi ini. Kedai kopi berkonsep semi outdoor, dengan dua bangunan semacam joglo untuk pengunjung, satu bangunan yang difungsikan untuk bar di sebelah kanan pintu masuk, dan satu joglo berbentuk panggung di bagian paling ujung. Di depan empat bangunan yang semuanya didominasi kayu ini, terdapat tempat duduk outdoor di bawah rindangnya pepohonan yang sengaja dibiarkan tumbuh. Seluruh area saya rasa merupakan kawasan boleh merokok.


Saya berkunjung kesini saat siang hari, sekitar pukul 10 pagi dan baru pulang jam 14 siang. Yang membuat saya kagum, bangunan yang didominasi kayu dan pepohonan sangat efektif untuk meredam panas matahari di kawasan industri. Saya tidak merasakan gerah sama sekali, padahal matahari sangat terik saat itu.




Menu di sini sangat beragam, mulai dari coffee based, milk based, mocktail, teh, ricebowl, dan bahkan ada makanan tradisionalnya. Menurut saya, jarang sekali ada kedai kopi kekinian yang masih menjual makanan tradisional khas daerahnya. Dari banyaknya menu tersebut, saya memesan aren latte dan mendoan.



Mengenai harga, untuk ukuran kedai kopi yang berada di tengah kawasan industri dengan UMK Gresik sebesar 4juta lebih, menu di sini termasuk murah. Tentu saya membandingkan dengan harga di Jogja, tempat menjamurnya kedai kopi kekinian.

Kesimpulannya, kedai kopi ini sangat nyaman untuk kalian yang mau mengerjakan tugas kuliah maupun kantor. Saat siang, sangat cocok untuk dijadikan tempat istirahat kerja. Tapi kalau malam, menurut seorang teman, nyamuknya lumayan mengganggu. Namun pihak kedai kopi sudah mempersiapkan perangkap nyamuk ultraviolet, jadi sepertinya sudah aman.