Hari itu kami berdua
memutuskan untuk segera memesan tiket bus untuk tujuan ke Mataram. Kenapa kami
memilih menggunakan bus ? padahal waktu itu harga tiket pesawat dengan tiket
bus tidak jauh beda, mungkin selisih sekitar lima puluh ribuan.
Jawabannya adalah ?
Karena perjalanan
menggunakan bus menurut kami lebih menyenangkan, dan memiliki waktu panjang dan
sekaligus banyak yang bisa kami dapat di perjalanan *Azek*
Tentu sebagian orang
bertanya-tanya
“ Tiket Cuma beda 50, kok ya
capek-capek kayak orang susah “
“ Ribet, kelamaan “
Dan perkataan lainnya.. Hahaha
Setelah memesan tiket,
penantian begitu panjang yang ditunggu-tunggu akhirnya selesai. Kami siap dan
berangkat menuju kota yang dikenal dengan seribu masjid apalagi kalau bukan
Kota Mataram.
Kalau ketinggalan gak jadi leyeh-leyeh disini |
Siang itu kami menunggu bus
di Terminal Bungurasih, bus akan berangkat tepat pukul 16:00 Wib. Sudah sekitar
2 jam kami menunggu bis. Pukul 15:30 Wib kami tetap menunggu diruang tunggu,
sambil melihat-lihat dan mencari dari jauh awak bus kami.
Kurang beberapa menit menuju
jam 16:00 Wib, akhirnya kami putuskan untuk jalan ke parkiran bus-bus, kami
mengamati satu-persatu bus, namun tidak ada sama sekali awak bus yang akan kami
tumpangi.
Kami berdua sempat bingung
dan heran, lalu diam sejenak.
Akhirnya kami bertanya-tanya
kepada orang disekitar mengenai awak bus kami, ternyata yang terjadi adalah . .
.
Kami dinyatakan tertinggal
oleh bus.
Hahaha
Sungguh cemas, bingung dan
perasaan lainnya campur aduk. Dan pada akhirnya kami menelpon pihak bus.
Ternyata yang salah adalah bus tidak masuk kedalam garasi, melainkan bus ada di
belakang bis-bis lain. Tidak keluar dari jalur keluar bis-bis seperti biasanya,
sehingga kami berdua bingung dan tidak tahu.
Akhirnya pihak bus menelpon
ke kernet bus yang sudah berangkat itu, untuk mau menunggu kita di Gempol arah
ke Kota Bangil.
Tak ada waktu lagi, selain
untuk mengejar bus sampai ke kota Bangil. Tentunya penumpang-penumpang bus
tujuan Bima ini harus bersabar, karena mereka semua harus menunggu kami. Telpon
kian masuk terus-menerus, ternyata bapak kernet sudah menyuruh cepat-cepat
sampai haha. Tapi ya gimana kami bukan yang mengemudikan bisnya.
Saya ingat betul, bapak
kernet menelpon kami hampir sepuluh kali, menanyakan posisi dan keberadaan
kami. Kami yang masi dijalan penuh kecemasan, cemas karena ketinggalan, dan
cemas karena merasa tidak enak dengan para penumpang, supir dan kernet yang
menunggu kami.
Sampai di Gempol arema, kami
turun dari bis tujuan Pasuruan itu. Dari jauh kelihatan para penumpang
bapak-bapak kekar melihat kami. Jun yang
sudah tidak enak dengan para penumpang, dia lari dengan gesit. Dan saya hanya
berjalan santai.
Jun : “ Ayo kok lelet di
enteni wong akeh ikiloh “ (muka garang ) ( ayo
kok lama di tungguin banyak orang ini )
Lidia : “ Santai boss,
mereka semua baik “ (sambil tertawa dan cengegesan )
Pada akhirnya kami sampai di
pintu masuk bis, kernet menagih karcis kami. Dan hal yang paling menyebalkan
adalah kursi kami telah dijual tanpa sepengetahuan kami.
Dan hanya tersisa kursi
dibelakang dekat dengan Toilet
Ah sudahlah ini lagi apes
Tips :
Tips :
- Bagi yang ingin naik Bus Titian Mas saat hendak ke luar jawa, khususnya via Terminal Bungurasih Surabaya, pastikan sebelumnya chek in di counter bus dengan membawa tiketmu, lalu jalanlah ke parkiran bus dan tunggu bisa di parkiran bagian belakang.
- Biasanya bus langsung keluar melalui pintu belakang tanpa melewati alur keluarnya bus. (Ini kata bapak-bapak yang menelponkan kami ke supir bis titian mas )
Harga Tiket Bus Titian Mas Surabaya - Mataram Rp. 300.000 (Tahun 2015)
Dapet makan 2x + Minum
Makan pertama di Situbondo Prasmanan sekitar jam 20:00 Wib
Makan kedua di Pelabuhan Penyebrangan Bali-Lombok, Makan Nasi Kotakan jam 8:30 Wita.
Semoga kalian jangan sampai ketinggalan bis yakk !!