Dari depan Surabaya North Quay |
Siapa yang tak suka memandang rona senja di pinggir laut saat matahari tenggelam ? lebih-lebih saat otak sedang penat dan membutuhkan penyegaran.Siang setelah berkeliling dengan mbak Aqied, kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Tanjung Perak. Jarang sekali saya menikmati sunset di pelabuhan ini, karena jarak yang jauh dari rumah, membuat saya malas untuk kesana. Memasuki pintu loket, saya dikenai tarif sebesar Rp.5000 (lima ribu rupiah) sudah termasuk satu kendaraan bermotor dan saya.
Waktu itu hari sabtu, pelabuhan masi sepi. Sepertinya tidak ada jadwal keberangkatan atau memang para penumpang belum ada yang datang. Setelah sampai di parkiran, saya, mbak Aqied dan mbak Okta langsung berebut ingin saling berfoto di depan pelabuhan.
Mbak Aqid di depan Pelabuhan |
Jarang-jarang saya mendapatkan momen pas sepi-sepinya pelabuhan. Beberapa kali saya kesana, pelabuhan selalu ramai. Banyak orang memadati jalanan dan pintu masuk pelabuhan. Ada yang sedang tidur-tidur, membawa kasur lipat, membawa tikar dan sebagainya untuk menunggu jadwal keberangkatan kapal.
Memotret kapal-kapal dari dalam pelabuhan |
Kondisi pelabuhan sudah berubah wajah, rasanya saat masuk seperti memasuki bandara, tampak bersih dan tidak kumuh lagi. Eskalatorpun berfungsi dengan baik, mesin-mesin atm juga sudah disediakan.Setelah berjalan agak jauh, saya memasuki ruangan dan menaiki eskalator. Sambil memotret ruangan disekitar, tiba-tiba mata saya tertuju ke arah lautan. Beberapa kapal sedang bersandar, dan ada juga yang sedang berjalan melanjutkan perjalanan berikutnya.
Lanjut ke lantai berikutnya tampak area food court. Food court ini biasanya setiap malam menampilkan penyanyi-penyanyi. Di dalam food court disediakan berbagai menu, jadi tinggal pilih ingin menyatap yang mana dan tak perlu takut kelaparan tentunya saat berkunjung ke Surabaya North Quay.
Saya berjalan lagi dan berkeliling disekitar pelabuhan. Karena cuaca yang masih cukup panas, saya memutuskan untuk duduk-duduk terlebih dahulu di rumput-rumput sintesis. Angin sepoy-sepoy membuat saya ngantuk, rasanya ingin rebahan dan tidur saja di sini. Saya, mbak Aqied dan mbak Okta saling berbincang, sesekali melihat situasi disekitar. Surabaya North Quay bisa menjadi opsi menikmati liburan bersama keluarga, melihat kapal-kapal yang bersandar atau sekedar duduk-duduk menikmati angin pelabuhan sambil rehat sejenak.
Menghabiskan sore di Surabaya North Quay merupakan ide yang bagus, karena semakin sore pesona sunset semakin terlihat cantik. Saya akhirnya mengambil posisi untuk sesegera mungkin mengabadikan momen sunset di pelabuhan ini, sesekali saya memandangi lautan dan matahari yang akan tenggelam. Beberapa gambar sudah saya abadikan, semakin larut malam para pengunjung yang berdatangan semakin ramai.
Tidak hanya sunset, saya juga menikmati gemerlapnya lampu-lampu di pelabuhan. Ah kalau kata mbak Aqied, lampu-lampu ini seperti lampu-lampu di Hongkong hahah. Beberapa kali kami saling bergantian untuk berfoto sambil menikmati malam panjang di Surabaya North Quay. Jadi apabila kalian bingung ingin menghabiskan sore santai dimana ? datang saja ke Surabaya North Quay.
Tips :
- Apabila ingin mengabadikan sunset dengan baik, setidaknya bisa datang lebih awal. karena jalanan kota Surabaya sering macet. Paling tidak jam 3 sore sudah tiba di lokasi.
- Tidak perlu takut kelaparan, karena ada banyak jajan di food court. Kamar Mandi, Musolla dan ATM juga tersedia.
- Biasanya kalau malam minggu lebih padat dan ramai, karena ada live music di food court. Apabila ingin datang waktu sepi, datanglah saat weekdays.