Oke, setelah banyak cerita yg nyeritai si Moli semua, sekarag
giliran saya yang cerita. Kenalin, saya jun, yaudah gitu aja perkenalannya.
Agustus 2015 lalu, sepulang dari Lombok, saya nganggur, liburan
masih panjang, dan ditinggal temen-temen ndaki Argopuro. Setelah mikir cukup
lama, akhirnya nemu ide buat melipir tipis-tipis ke Pulau Bawean dan ngajakin 2
orang temen, Yogi dan Manggala. Siang hari saya berangkat beli tiket, besoknya
berangkat. Untuk mencapai Pulau Bawean ini bisa dicapai dengan menggunakan
kapal cepat dari Pelabuhan Gresik, sekarang bisa juga naik pesawat perintis
dari Bandara Djuanda Surabaya. Singkat cerita, setelah 3 jam dimabuk lautan
akhirnya saya sampai di Pulau Bawean. Sesampainya di Bawean saya langsung
dijemput oleh saudara sepupu saya, maklum disana banyak keluarga, kan saya asli
sana, hehehe.
Banyak bedanya Pulau Bawean dengan Pulau Jawa, baik dari segi
lingkungan maupun budayanya. Perbedaan paling mencolok pertama apabila melalui
jalur laut adalah warna laut, ya, warna laut. Kalo kita lihat di Pelabuhan
Gresik lautnya itu kotor. Oli, tanah, minyak, nyampur jadi satu, karangnya gak
keliatan, binatang lautnya susah napas, kasihan. Nah kalo di bawean,
Pelabuhannya bersih, airnya masih iru, binatang lautnya sehat-sehat, ya
walaupun belum sempet meriksa sih, pokoknya sehat. Nah perbedaan kedua adalah
bahasanya, walaupun Pulau Bawean masuk dalam wilayah kabupaten gresik, tapi
bahsanya lebih miirp Bahasa Madura walaupun sebenernya masih beda logat sama
Madura.
Jadi masih bingung Orang Bawean termasuk suku apa? Yauda deh saya
jelasin. Orang Bawen ya masuk Suku Bawean, bukan keturunan Madura atau Jawa.
Nenek moyang orang Bawean adalah orang Bugis dan orang Melayu. Jadi ceritanya
gini, dulu Pulau Bawean tidak berpenghuni, Pulau Ini hanya menjadi tempat
singgah bagi kapal-kapal perantau Suku Bugis dan kapal pedagang dari sumatera
dan Kalimantan. Nah, sebagian dari pelaut-pelaut itu menetap di Bawean dan
menurunkan Suku Bawean, Suku Bawean ini ada jauh sebelum para prajurit
majapahit dari jawa menemukan pulau ini. Udah gitu aja sejarahnya.
Di Bawean, saya gak sempet explore lebih banyak, tapi tetep ada
yang diceritain kok. Kebetulan waktu itu saya nginep di rumah saya di Dusun
Dedawang, disana susah sinyal, jadi asik suasana no gadget gitu. Yang paling
asik di Dusun Dedawang ini pas lagi senja, warna langitnya manja-manja gitu,
senja hari pertama di Dusun Dedawang ini saya menikmatinya di pinggir sawah,
nah sawahnya ini langsung berbatasan dengan pantai dan laut, jadi senjanya
jelas banget kalo dari sawah. Alasan lain kenapa senja di Dusun Dedawang ini
bagus adalah karena Dusun Dedawang terletak di sisi barat Pulau Bawean, tau
sendiri kan kalo senja pasti adanya di barat.
sunset dari kawasan persawahan dusun Dedawang |
Besoknya, saya lanjut explore bawean, tujuan explore hari pertama
ini yaitu menuju Tanjung Ga’ang, perjalanan dari Dusun Dedawang ke Tanjung
Ga’ang ini memakan waktu sekitar 1 jam, karena jalannya jauh, harus melewati
sawah, pedesaan, pinggiran, dan hutan jati, baru deh ketemu Pantai Tanjung
Ga’ang. Oh iya Pantai Tanjung Ga’ang ini area yang berpasir cuma sedikit,
kurang lebih hanya 20 meter, sedangkan area yang lain didominasi batu karang
yang kokoh, bukan batu sih, tapi bukit, tapi dari batu, bingung? Sama.
Waktu saya dan temen saya kesana, pantainya sepi, Cuma ada kami
ber-empat (saya, yogi, manggala, dan sepupu saya). Saking sepinya bahkan saya
bisa telanjang di pantai itu, iya telanjang bulat.
area berpasir pantai tanjung ga'ang |
Sehabis dari Tanjung Ga’ang, karena keasyikan bermain
dan berenang, ternyata pas balik udah sore, jadi langsung pulang aja, capek kan
seharian jadi anak pantai, hahahaha.
Hari ke-2 kami berencana untuk keliling Pulau
China dan menikmati senja disana. Pulau China ini terletak hanya sekitar 1 km
arah barat dari rumah saya, jadi masih terletak di Dusun Dedawang. Pulau China
pantainya gak ada yang bagus, 99% pantai berbatu dan licin, yang bagus dari
Pulau China adalah sunsetnya, karena terletak di sisi barat Pulau Bawean dan
langsung menghadap ke laut lepas. Selain sunsetnya, yang bagus lagi dari pulau
ini adalah terumbu karangnya, tapi saat saya kesana ombak sedang besar, jadi
kao snorkeling takut kebawa arus, dan saya waktu itu tidak membawa peralatan
snorkeling. Jadilah saya hanya menikmati sunsetnya saja, ya walaupun batre
kamera udah lowbat sih.
tebing batu di pulau cina |
sunset di pulau cina |
Hari ke-3, saya lanjut explore Bawean lagi, kali ini menuju danau
vulkanik terluas ke 2 di Provinsi Jawa Timur, yaitu Danau Kastoba. Untuk
mencapai Danau Kastoba dari Dusun Dedawang dibutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Sampai di desa terakhir, saya langsung parkir motor, dan langsung menaiki anak
tangga yang konon katanya sudah berusia ratusan tahun, setelah meniki tangga
dan tracking di dalam hutan selama 10 menit, akhirnya saya sampai ke Danau
Kastoba. Sebenernya danau ini merupakan kawasan cagar alam, tapi gak tau
undang-undangnya masih berlaku atau tidak. Danau Kastoba ini letaknya di tengah
hutan yang belum terjamah, suasanya sepi dan sejuk. Kalo pengen kesini
disarankan berangkat pagi hari karena sinar matahari belum terlalu terik,
sehingga suasana hutan yang sejuk masih sangat terasa, pokoknya bener-bener
damai deh di danau ini.
bermesraan dengan alam di Danau Kastoba #ceilaaaah, udah gak pake baju aja nih, siap bercumbu #flirtingwithnature |
Wah seru perjalananya...kemarin kesana nggak sempet ke pulau cina. cuma ke gunung sabu, kastoba, gilinoko, selayar ma ga'ang. Bawean kontras banget ya mas sama gresik :)
BalasHapusWaah sayang banget kalo gak ke pulau cina mas, lain kali kalo kesana mampir2lah ke pulau cina, kalo saya ada waktu tak temenin deh, nginep di rumah saya ntar, gratisss hahahaha
BalasHapusIya kontras banget mas, lingkungan, budaya, bahkan orang2nya
Oh jadi ini perpaduan bugis dan melayu trus hasil nya macam kamu ini taaa ??? hahaha
BalasHapusIya macam aku yang ganteng dan imut syekaleee kak. Wkwkw *muntah*
Hapuswah baweannn 😎
BalasHapusayooo kesiniiiii :))
HapusSunsetnya kece kalii...suatu saat kalau ada kesempatan pingin juga ke Bawean
BalasHapuswahhh mari kesana, ajak-ajak kami juga bisa kok :))
Hapuspulau bawean memang sangat indah, menarik sekali untuk dikunjungi dan menikmati keindahan alamnya yang begitu menakjubkan..
BalasHapusIndahh bangeett, dan gak ramai turis disana jadi masi murni belum kenapa -kenapa :))
HapusMas saya pengen banget explore bawean. Tapi masih minim info tentang bawean. Ada keingian lagi ga kesana ? Mungkin kita bisa explore bareng2.
BalasHapusInsyaAllah Idul Adha tahun ini saya kesana lagi mas, jenguk rumah
HapusWah jadi ingat tahun 2009 saya pasang jaringan FO nya XL. Dua bulan di bawean tanpa sinyal dan internet dan saya bahagia..hahaha
BalasHapusTiap sore pulang dari site main ke pantai sama anak-anak asli bawean, diajari mendayung perahu sama warga sekitar. Pernah install ulang komputer kecamatan ato kelurahan ya, lupa. Setelah itu saya dan teman-teman tiap sore dibawakan aneka panganan rebusan. Jadi rindu bawean..semoga bisa ke sana lagi